Sabtu, 21 November 2009

PERJUANGAN UNTUK SEBUAH MIMPI


Pagi ini jam 4:48 am, pagi yang kesekian kalinya aku berada di kota ini. Pagi yang mengingatkan aku tentang kisah perjalanku hingga sampai di sini. Padahal dahulu, setiap aku berkunjung ke rumah nenekku, aku pasti melintasi perbatasan kota ini, Cileunyi, tapi aku belum bisa singgah di tempat itu kala itu. Aku hanya bisa bermimpi membayangkan seandainya bisa tinggal di tempat itu.

Hari berganti hari hingga tahun berganti tahun, pikiran bawah sadarku terus mengingatkan aku tentang kota itu, kota yang kulewati tol purbaleunyi. Hmm... Seru dan unik juga bagaimana sapai akhirnya aku bisa tinggal di kota ini. Hmm.. BERSYUKUR ku pada-Nya, yang bisa membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin. Dan bukan hanya saja aku bisa tinggal di sini, tapi juga bisa kuliah di sini, merupakan hal yang sangat di luar dugaanku, dan aku harus bersyukur atas itu.
("MAKE A DREAMS and TAKE ACTION !!")

Tapi, tak akan kutuangkan semua rentetan perjalanan yg terurai di setiap langkahku dalam suka dan duka perjalanan ini, karena mungkin akan membutuhkan berpuluh-puluh halaman bahkan mungkin beratus-ratus halaman untuk menceritakan satu judul kisah perjalanku menggapai cita... (Jiah... bakan bisa jadi rekomendasi sutradara muda berbakat buat dijadiin film lagi... (Sang Pemimpi) wkwkwk... Sori2.. bcd)

Tapi salah satu nilai yang aku dapati di sini adalah "PERJUANGAN UNTUK MEREKA". (Mereka??, bukan merdeka mas??hihikzz..))

Awalnya aku kuliah di Unpad dengan semangat menggebu, dengan tekadku wujudkan mimpiku, tujuanku sendiri. Tapi, hari berganti hari, bulan berganti bulan, bahkan tahun pun berlalu.. membuat aku semakin kehilangan makna hadirku di sini, kejenuhanku membuat aku bimbang tentang keberlanjutanku di sini, cobaan silih berganti diperjalanan yang tak tau dimana ujungnya. Hmm.. Mungkin keadaan yang nyaman yang tidak mendidik yang berlarut-larut telah membuat aku lemah...

Hmm... Satu hari aku mencoba mencari sesuatu yang hilang dari maknaku... Satu hari itu aku berkunjung ke kediaman om ku di Bandung (yang saat itu tinggal di sana). Aku berbincang dengan beliau, sesekali aku mengeluh padanya, aku bilang aku juga mungkin akan berhenti dan mungkin akan bekerja saja. Tapi aku tersentak, karena om ku malah kelihatan kecewa dengan pikiranku ini. Tp singkatnya "1" hal yang dapat kutangkap dari pembicaraan kami adalah:

"Sudah sejauh ini perjalanan, mau dikemanakan perjuangan "mereka"? mau dikemanakan perjuanganmu selama ini? JANGAN LEMAH oleh keadaan!!"

(Hmm.. mungkin gak gitu2 amat sih omongan beliau, tapi setelah melalui proses pemikiran dan pengkajian yang lebih dalam dapat disimpulkan seperti itu.)

Dan aku semakin mencari sesuatu yang hilang dari maknaku ini... Lalu aku kembali ke rumah dulu...
Dan teringat seorang ustadz pernah berkata (kurang lebih seperti ini), bahwa jika ingin melihat lelahnya ibu dan ayahmu seharian bekerja untukmu, tengoklah keadaan mereka ketika tertidur. Dan aku buktikan sendiri, dan yang kudapati...
Raut wajah mereka tak semuda dulu, garis2 keriput sebagai bukti perjalanan hidupnya, sayu matanya tertutup menahan keluhnya menjalani hari yang disembunyikan dari kita. Kadang mereka terjaga dalam tidurnya, untuk selalu memikirkan kita, memperhatikan kita, selalu menyayangi kita.

Hmm... dalam hati kuberkata "MAAFKAN aku Ibu... Ayah... aku masih lemah di sana... aku begitu rapuh dengan keadaan..."

Jika aku tidak merubah mindset-ku dan pola pemikiranku ini, maka seterusnya aku akan menjadi pecundang, aku akan lemah dan semakin lemah.

Aku tidak mau seperti itu, aku tau mereka pun tak mau aku seperti itu.

Mereka (Ibu dan Ayah) selama ini telah BERJUANG untukku di sana, tp kenapa aku tak bisa BERJUANG untuk mereka di sini???

Adik-adikku mempercayakan harapan kehidupan lebih baik, kenapa aku tidak berusaha untuk mewujudkannya??

Nenekku dulu yang selalu menyemangatiku di saat aku lemah hati, kini beliau terbaring lemah tak berdaya di hari tuanya, kenapa aku tak berusaha memberi senyuman di hari-hari penantiannya??

Teman-temanku yang selalu membuatku tertawa, membuat keadaan diriku menjadi lebih berarti, dan memberi inspirasi, kenapa aku tak berusaha berbuat dan memberi lebih baikdari yang telah mereka berikan??

Saudara-saudaraku dan orang-orang di sekitar lingkungan kita, di jalanan, seorang pedagang keliling yang meneteskan keringatnya karena sengatan panasnya matahari bahkan sampaiterbakar kulitnya yang hitam, serta seorang pemulung yang menutupi wajahnya dengan topi karena malunya, yang keadaannya tak lebih baik dari kita, tapi mereka LEBIH BERUSAHA dari kita, kenapa kita tidak??

Saudara-saudaraku dan orang-orang yang diberi cobaan dengan kelebihannya (MAAF, cacat-red), yang bisa BERUSAHA LEBIH GIAT dengan beraneka ragam cara mereka (Ada yang berjualan, ada yang mengamen, ada yang mengemis, dll.), Maaf saya tidak memfokuskan pd pekerjaan mereka, tapi lebih pada upaya dan usaha mereka yang giat. Ingin sekali membantu mereka menjadi lebih baik dengan kita sebagai yang lebih baik dari mereka saling bekerja sama dan gotong royong keluar dari keterpurukan bangsa ini. (Hmm...idealismenya keluar nie...hehe...)

Ya, dari pemikiran yang sederhana itulah aku berangkat lagi BERJUANG UNTUK MEREKA!! Dan BERUSAHA ku susun kembali langkah-langkah ku yang dulu rapuh, yang mudah mengeluh, yang mudah menyerah pada keadaan, yang mudah terusik dengan omongan orang yang menjatuhkan, yang peduli dengan pandangan orang kepadaku dengan sebelah mata (haha.. kelilipan tuh orang!), dsb...
Tertuanglah inspirasi itu ke dalam setiap sel-sel otakku yang dulu beku dan masuk lebih dalam ke alam bawah sadarku, bahwa kini :
1. "Aku akan BERJUANG untuk DIRIKU dan MEREKA"
2. "Aku harus terus berdiri teguh"
3. "Membuka pikiran dan hatiku dan siap menerima hal-hal yang POSITIF"
4. "Ada masalah, HADAPI!!"
5. "Belajar mengenal hidup"
6. "BERUSAHA lebih baik, dan BERSYUKUR pada-Nya dalam keadaan apapun"
7. (Masih banyak sih, cuma kalo teori doank sih gampang, yang penting TERUS BERUSAHA LEBIH BAIK!!)

Hmm..pepatah kuno mengatakan (Waktu Fir'aun masih ngojek dulu...^.^): "Sesuatu yang diulang-ulang (pertahankan sampai 90 hari) akan menjadi kebiasaan dan kebiasaan lama-lama akan menjadi tabiatnya."

OK, SEMANGAT LAGI Y!!
^.^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar